PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DALAM BERBISNIS
“
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Teknologi Informasi
dan Komunikasi “
Dosen
Pengampu : Septia Lutfi M.Kom
Disusun Oleh : Mutia Nurotul Bariyah
NIM : 1102412022
Rombel : 02 (dua)
NIM : 1102412022
Rombel : 02 (dua)
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Alah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Tentunya saya sebagai penyusun telah menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Saya menyadari
bahwa Makalah ini memang belum mencapai kesempurnaan, masih banyak
kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu, saya
sebagai penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar dapat
memperbaiki dalam penulisan Makalah yang saya buat selanjutnya.
Akhirnya
saya sebagai penyusun
berharap, semoga Makalah yang saya buat dapat menambah wawasan kepada saya pada
khususnya dan kepada para pembaca pada umumnya.
Mutia Nurotul Bariyah
(1102412022)
Daftar
Isi
Halaman
Halaman
Sampul 1
Kata
Pengantar 2
Daftar
Isi 3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
............................................................................. 4
B. Rumusan
Masalah
........................................................................ 5
C. Tujuan
.......................................................................................... 5
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Cloud Computing ....................................................... 6
B. Karakteristik
Clooud Computing ................................................ 7
C. Sejarah
Perkembangan Cloud Computing ................................. 9
D. Layanan
yang Ditawarkan Cloud Computing ........................... 11
E. Jangakauan
Layanan Cloud Computing .................................... 14
F.
Cara Kerja Cloud Computing
...................................................... 15
G. Contoh
Penerapan Cloud Computing ......................................... 16
H. Implementasi
Cloud computing pada UKM .............................. 17
I.
Manfaat Cloud Computing dalam Berbisnis
............................. 18
J.
Mekanisme Akses Cloud Computing
.........................................
21
K. Keamanan
pada Cloud Computing ............................................. 22
L. Identity
Management dan Acces Control
Cloud Computing pada Service
Oriented Architecture ........... 24
M.
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
............................... 25
BAB
III. PENUTUP
A.
Simpulan
...........................................................................................
28
B.
Saran ..................................................................................................
29
C.
Daftar Pustaka
.................................................................................. 31
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pada jaman sekarang dapat dikatakan sebagai
jaman yang serba mudah karena hampir semua pekerjaan manusia dapat dilakukan
dengan bantuan teknologi yang semakin canggih, bahkan terkadang kecanggihan
dari teknologi tersebut diluar angan-angan manusia. Namun pada kenyataannya
semua itu dapat tercipta melalui perwujudan IT yang semakin pesat dari waktu
kewaktu.
Dalam pengembangan teknologi komputasi
berbasis internet saat ini lebih diarahkan pada proses aplikasi sistem yang
mudah dan tidak memerlukan banyak waktu atau tenaga, bahkan saat ini mulai
berkembang sebuah jaringan-jaringan yang dapat mempermudah kebutuhan manusia
seperti halnya jaringan Bluetooth, wi-fi, fiber optic, dan UPT, yag dapat
digunakan oleh user sesuai dengan keinginan user. Dimana jaringan-jaringan
tersebut memiliki layanan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan
penggunaannya.
Dan kini mulai berkembang sebuah jaringan yang
menggabungkan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis
internet. Sebut saja jaringan Cloud
Computing. Dimana Jaringan ini lebih unggul daripada jaringan sebelumnya.
Diantaranya dapat menghemat investasi awal untuk pembelian sumber daya, dapat
menghemat waktu, lebih mudah membuat operasional dan manajemen, serta dapat
menghemat biaya operasional. Jaringan ini mempunyai 3 tingkatan layanan yang di
berikan pengguna, yaitu infrastructure as a service, plarform as a service, dan
software as a service. Sebagai
contoh dari jaringan ini adalah google Apps, yang menyediakan aplikasi bisnis
umum secara daring yang di akses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat
lunak dan data yang tersimpan di server.
1.1 RUMUSAN MASALAH
1.
Apa Pengertian Cloud Computing ?
2
Apa Karakteristik Clooud Computing ?
3
Bagaimana Sejarah Perkembangan Cloud
Computing ?
4
Apa Saja Layanan yang Ditawarkan Cloud
Computing ?
5
Apa Jangakauan Layanan Cloud Computing ?
6
Seperti apa Cara Kerja Cloud Computing ?
7
Apa Contoh Penerapan Cloud Computing?
8
Apa Implementasi Cloud computing pada
UKM?
9
Apa Manfaat Cloud Computing dalam
Berbisnis?
10 Bagaimana
Mekanisme Akses Cloud Computing ?
11 Seperti
Apa Keamanan pada Cloud Computing ?
12 Bagamana
Identity Management dan Acces Control
Cloud Computing
pada Service Oriented Architecture?
13.
Apa Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing?
12.1
TUJUAN
PENULISAN
1) Agar pembaca dan penulis bisa
paham tentang pengertian Cloud Computing
2) Untuk menambah wawasan mengenai
jaringan Cloud Computing.
3) Untuk mengetahui manfaat dan
kerugian dalam pengunakan Coud Computing dalam kehidupan sehari-hari.
4) Untuk memenuhi tugas mata
kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Cloud Computing
Secara definisi Cloud adalah awan,
sebagai gambaran Internet, yang bagi user, tidak perlu tahu ada di mana.Yang
penting bagi user adalah dapat terhubung ke Internet.Entah melalui jaringan
telpon, jaringan kabel, jaringan hotspot, jaringan seluler, atau melalui
warnet, yang penting terhubung ke Internet dengan koneksi yang cepat dan
gratis.Sedangkan computing (komputasi) adalah berbagai pekerjaan yang dapat diselesaikan
dengan perangkat komputer.
Cloud Computing merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan
pengembangan berbasis internet. Cloud computing merupakan suatu metode
komputansi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu
layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet tanpa mengetahui
apa yang ada didalamnya.
sebuah model komputasi(computing), dimana sumber daya seperti
processor atau computing power, storage, network, dan software menjadi lebih
transparan dan diberikan sebagai layann di jaringan internet menggunakan pola
akses remote. Model billing dari layanan ini umumnya mirip dengan modem layanan
publik. Ketersediaan on-demand sesuai kebutuhkan, mudah untuk di kontrol,
dinamik dan skalabilitas yang hampir tanpa limit adalah beberapa atribut
penting dari cloud computing. Sebuah setup infrastruktur model cloud computing
biasanya dikenali sebagai cloud.
Melalui
cloud computing informasi secara permanen dapat tersimpan di server internet
dan tersimpan secara
sementara di komputer pengguna, seperti dekstop, komputer, tablet, notebook,
komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Cloud computing dapat membantu
konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi, mengakses
file pribadi mereka di komputer manapun dengan akses internet. Teknologi ini
memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan, memory, pemrosesan,
dan bandwith.
Cloud
computing juga dapat dikatakan sebagai sebuah mekanisme dimana kemampuan
teknologi informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan
berbasis internet yang memungkinkan kita “menyewa” sumber daya teknologi
informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet
dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan oleh kita
saja. Cara kerja dari cloud computing bersifat transparan, sehingga end-user
tidak perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari cloud
computing untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka.
merka hanya perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya.
Hal yang menarik dari
could could computing yang berbeda dengan konvensionalnya yaitu terutama pada
tampilan secara fisik berupa kumpulan hardware atau server yang tersambung dalam
sebuah jaringan LAN/WAN. Namun jika dilihat dari sisi pengguna dapat melihatnya
sebagai sebuah komputer besar, kemudian tidak ada batasan dengan kapasitas
processor, kapasitas harddisk dan kapasitas memory. Serta tidak ada batasan
pula dengan beberapa jumlah “hosting” server yang berjalandibelakangnya, dan
dalam menambah sebuah hosting hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.
B.
KARAKTERISTIK CLOUD COMPUTING
Keberadaan could
computing semakin layak untuk diperhitungkan keeksistensiannya, ketika maraknya
pembicaraan seputar cloud
computing, semakin banyak pula perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka
menyediakan layanan cloud computing. Oleh karena itu untuk memudahkan
kitasebagai pengguna dalam memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan
adalah cloud computing atau bukan.
Terdapat
beberapa karakteristik Could computing yang dapat memudahkan kita dalam memastikannya,
diantaranya yaitu:
1.
On-Demand
Self-Services (swalayan)
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui
mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan
penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan
layanan aplikasi CRM (Customer Relationship Management), maka kita harus dapat
mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2.
Broad
Network Access (akses pita lebar)
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan
alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan
aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus
dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet,
handphone, tablet, dan perangkat lain.
3. Resource
Pooling (sumber daya terkelompok)
Sebuah
layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber
daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh
berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien,
sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid
Elasticity (elastis)
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas
sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita
harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga
jika pegawai berkurang.Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita
dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic
karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5. Measured
Service (layanan yang terukur)
Sebuah
layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan
digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud
computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
A.
Sejarah Perkembangan Cloud Computing
Cloud
computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi
fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan
Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui
jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul
“Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab
atas pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun
1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini
dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di
manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu
terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para
pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di
antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang
akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah
ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak
tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan
Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup
besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud
computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing
adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup
drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan
pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan
berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan
teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di
komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa
komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu
lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya.
Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk
perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari
komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti
Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam
bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”,
menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor
utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya
teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan
perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud.
Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para
pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang
lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui
cloud”.
Teknologi
informasi adalah komponen yang sangat penting dalam dunia usaha. Apapun jenis
bisnis Anda, terkadang memang benar-benar bersandar pada pemanfaatan teknologi
informasi. Namun teknologi informasi itu sendiri sifatnya selalu berubah, bisa
dikarenakan perkembangan teknologi itu sendiri, atau memang harus berubah untuk
mengikuti requirement dunia bisnis.
Jika
sudah sampai pada titik ini, maka mau tidak mau, harus mengambil langkah untuk
mengakomodir perubahan tersebut, bisa dalam bentuk pembelian server baru,
penggantian hardware, perluasan ruang data centre, pengembangan aplikasi, atau
enhancement lainnya yang membutuhkan effort yang besar, biaya yang tidak
sedikit, dan waktu implementasi yang cukup lama. Maka dari cloud computing
dianggap sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
B.
Layanan yang di Tawarkan Could
Computing
Cloud Computing merupakan sebuah arsitektur IT
dimana sumber daya komputasi tersedia sebagai layanan yang dapat diakses dari
manapun, kapanpun dengan syarat adanya koneksi internet. Dimana sumber daya
komputasi ini dapat berupa hardware (prosesor, memori, storage) maupun software/aplikasi.
Layanan-layanan
komputasi ini tersedia untuk diakses dari internet, oleh karena itu lokasi
fisik dari server-server sumber daya komputasi ini bisa di mana saja, tidak
harus on-premise atau di data center kita sendiri. Saat ini ada beberapa vendor
yang memberikan berbagai jenis layanan cloud computing, dan secara fisik sumber
daya komputasi berada di data center mereka. Kita sebagai customer cukup
mengkonsumsi sumber daya komputasi tersebut melalui internet tanpa tahu secara
detail lokasi maupun server sumber daya komputasi yang kita pergunakan.
Berikut beberapa jenis
layanan yang ditawarkan oleh Cloud Computing :
1.
Software as a
Service (SaaS)
Layanan ini sebenarnya
sudah akrab dengan kita sejak lama. Melalui layanan cloud computing melalui
Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger. Contoh lain yang
cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web Applications yang
merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet.
Dalam dunia bisnis mungkin
familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan layanan
aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software CRM
di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita
bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan
dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server
maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi
upgrade. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut.
Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi
tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat.
2.
Platform as a
Service (PaaS)
suatu aplikasi software
yang sifatnya package tidak dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis kita.
Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan
tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat
menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS).
Pada PaaS, kita membuat
sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema database yang
diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-server milik
penyedia jada PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa
platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga
sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil,
kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya.
Jika kita adalah
perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain. Alih-alih
memasang software di server konsumen, kita bisa memasang software tersebut di
server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk
langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS. Singkatnya, dengan PaaS,
kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun
contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon Web
Services.
3.
Infrastructure
as a Service (IaaS)
Layanan cloud computing
tipe Infrastructure as a Service (IaaS). Aplikasi dengan konfigurasi server
yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS.
Pada IaaS, penyedia
layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan
storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak
memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi,
maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita. Jadi, layanan
IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise ke
data center millik penyedia IaaS ini.
Jadi dengan cloud
computing konsumen membebaskan diri dari tanggung jawab untuk mengelola stack
sumber daya komputasi.
A.
Jangkauan
Layanan Cloud Computing
1. Public Cloud
Sesederhana
namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya.
2. Private Cloud
Infrastruktur layanan cloud
dioprasikan hanya untuk sebuah organisasi / perusahaan tertentu. Biasanya
organisasi / perusahaan ini berupa skala besar.Infrastrukturnya dapat dikelola
sendiri oleh organisasi atau oleh pihak ketiga.Begitu juga dengan lokasi bisa
on-site atau off-site. Dengan kata lain Di mana sebuah infrastruktur
layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu
3. Community Cloud
Dalam
model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa
organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan.Misalnya dari sisi misi
organisasi atau tingkat keamanan yang dibutuhkan. Jadi community cloud ini
merupakan "pengembangan" terbatas dari privete cloud. Dan sama juga
dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa dimanage oleh salah
satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.
4. Hybrid Cloud
Merupakan
komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau
public). Meskiun secara identitas mereka tetap berdiri sendiri, tapi
dihubungkan oleh suatu mekanisme yang memungkinkan protabilitas data dan
aplikasi antar cloud itu, Misalnya mekanisme load balancing yang antarcloud,
sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal. Menurut
lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud Computing sendiri masih
mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti pasarlah yang akan menentukan
model mana yang akan bertahan
B.
CARA KEJA COULD COMPUTING
Dapat bayangkan seorang pengambil keputusan pada perusahaan yang sedang
berkembang, dengan rencana penambahan karyawan yang cukup besar. Pada saat itu
perusahaan harus memastikan setiap karyawan dapat mengakses atau bahkan
memiliki hardware yang tepat dan perangkat lunak yang mereka butuhkan untuk
melakukan pekerjaan mereka.
Membeli
komputer untuk setiap orang tidak sesederhana yang dibayangkan kita juga harus
membeli lisensi perangkat lunak untuk memberikan karyawan alat yang mereka
butuhkan. Setiap kali perusahaan memiliki seorang karyawan baru, atau ada
perangkat yang out of date,
kita harus membeli perangkat keras dan lisensi perangkat lunak yang
dibutuhkan. Ini sangat membebani keuangan perusahaan. Walaupun pada saat
ini sudah banyak ditawarkan perangkat lunak yang berbasis open source akan
tetapi tetap saja akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah untuk
pengadaannya.
Dengan
demikian adanya alternatif cloud computing sangat menjanjikan. Tanpa
menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya
melakukan installasi operating
system dan satu aplikasi. Aplikasi ini yang akan
memungkinkan untuk login ke layanan berbasis web yang telah disediakan
oleh server host, dimana semua kebutuhan akan aplikasi yang mendukung
pekerjaannya akan disediakan. Server ini yang akan menjalankan
semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program
analisis data yang kompleks. Ini disebut komputasi awan, dan bisa mengubah
seluruh industri komputer.
Dalam
sistem komputasi awan, ada pergeseran beban kerja yang
signifikan. Komputer lokal tidak lagi harus menjalankan perkerjaan
komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan. Jaringan
komputer yang membentuk awan menangani mereka sebagai gantinya. Spesifikasi
Hardware dan software pada sisi pengguna akan menurun. Satu-satunya
kebutuhannya komputer pengguna harus mampu untuk menjalankan adalah interface perangkat lunak sistem
komputasi awan, yang dapat dibuat sesederhana seperti web browser, dan server
pada jaringan cloud computing mengurus sisanya.
Jika kita
memiliki account e-mail dengan layanan Web-based e-mail seperti Hotmail, Yahoo!
Mail atau Gmail, maka kita telah memiliki beberapa pengalaman dengan komputasi
awan. tanpa menjalankan program e-mail pada komputer kita, dengan mudah
kita login ke account e-mail Web. Perangkat lunak dan penyimpanan untuk
account Anda tidak ada pada komputer kita – semua itu diurus oleh layanan cloud
computing.
A. Contoh Penerapan Komputasi
(Cloud Computing)
Akhir-akhir ini Cloud computing
belakangan sedang menjadi tren. Diakalangan perusahaan maupun individu
menggunakan teknologi ini untuk menghemat dan memudahkan pekerjaan
mereka. Aplikasi atau layanan yang termasuk ke dalam cloud computing yaitu:
·
Gmail dan Yahoo mail
sebenarnya sudah sejak lama
penggunaan teknologi cloud computing, hanya saja kita tidak sadar tentang
teknologi tersebut. salah satu contohnya adalah layanan email seperti Gmail dan
Yahoo Mail yang sering kita gunakan. Dengan menggunakan layanan email kita
tidak perlu lagi menginstall software email seperti outlook. kita dapat mengakses
email dimana pun kita berada.
·
Google Docs dan Office 365
kini kita dapat membuat dokumen
dengan mudah dan gratis, yaitu dengan menggunakan Google Docs. Google Docs
merupakan layanan cloud computing milik google yang berfungsi untuk membuat
berbagai jenis dokumen. kita dapat menyimpan dokumen-dokumen kita pada server
dan mengaksesnya dimana pun kita berada.
contoh lain dari layanan seperti
ini adalah Office 365 milik Microsoft. aplikasi ini merupakan aplikasi berbayar
dengan fitur-fitur yang sangat membantu bagi para pengusaha. fitur yang
tersedia diantaranya adalah SharePoint
Online, Exchange Online, Lync Online dan Office Professional Plus. Office 365
ini memungkinkan penggunanya untuk bekerjasama dalam mengolah dokumen, e -mail,
konferensi via web, dan berbagi jadwal acara di kalender.
·
Dropbox dan Ubuntu One
layanan lain yang menerapkan cloud
computing adalah dropbox dan ubuntu one. kedua layanan ini memungkinkan pengguna
untuk menyimpan file-file yang berada di komputer mereka ke storage dropbox
atau ubuntu one dengan cara sinkronisasi.
Dengan begitu ketika terjadi
perubahan pada file yang berada di komputer pengguna, maka file yang berada di
storage akan diubah juga. dengan adanya layanan ini pengguna dapat memback-up
data dan juga dapat mengaksesnya dimanapun mereka berada.
B. Implementasi Cloud Computing
pada Usaha Kecil Menengah (UKM)
Teknologi IT di kalangan Usaha Kecil Dan menengah (UKM) memang terhitung
masih cukup rendah. Di lain sisi penggunaan Teknologi IT dipandang memiliki
peranan yang cukup besar bagi perkembangan UKM. Dengan memanfaatkan TI, UKM
bisa menyamai akselerasi pertumbuhan usaha skala besar. Namun di sisi yang lain
investasi di bidang IT bagi UKM memang terasa sangat berat, karena memerlukan
biaya dan tenaga ahli bidang IT yang cukup mahal. Untuk membeli hardware
sebagai pendukung penerapan TI bagi UKM saja sudah cukup besar, belum lagi
software, aplikasi dan lain sebagainya.
Bagi kalangan UKM yang sudah mulai melirik TI masih saja ada kekhawatiran
misalnya saja seperti belum tersedianya sumber daya yang mencukupi untuk
membeli, memelihara serta mengamankan sistem informasi mereka sendiri.
Investasi besar inilah yang masih menjadi momok bagi sebagian besar pelaku UKM
untuk mau mengaplikasikan Teknologi Informasi bagi pengembangan bisnisnya.
Solusi murah dan efisien penerapan IT bagi UKM yang saat ini berkembang adalah Cloud Computing. Seberapa mahal layanan ini? Untuk skala bisnis, layanan cloud computing terbilang cukup murah karena layanan ini menggunakan mekanisme economies of scale, “Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik”. Telkom misalnya, dengan 4-5juta per bulan para pelaku UKM sudah dapat menikmati layanan yang mereka tawarkan, meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS).
Solusi murah dan efisien penerapan IT bagi UKM yang saat ini berkembang adalah Cloud Computing. Seberapa mahal layanan ini? Untuk skala bisnis, layanan cloud computing terbilang cukup murah karena layanan ini menggunakan mekanisme economies of scale, “Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik”. Telkom misalnya, dengan 4-5juta per bulan para pelaku UKM sudah dapat menikmati layanan yang mereka tawarkan, meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS).
Sebagai gambaran, beberapa contoh aplikasi
cloud computing berbasis platform as as services (PAAS) di antaranya e-UKM,
aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan
koperasi, pendidikan, dan lainnya.
Solusi teknologi bagi pengembangan UKM sudah
tersedia, potensi dan peluang juga mengunggu untuk di petik. Tinggal kita
sendiri mau bergerak atau tidak, mengembangkan usaha yang kita miliki agar
menjadi lebih besar dan bermanfaat bagi banyak orang. Edukasi dan sosialisai
tentang pemanfaatan ICT juga harus terus dilakukan pemerintah, provider serta
semua pihak yang concern dengan pengembangan UKM di Indonesia. Para penyedia layanan
cloud computing bagi UKM juga memiliki pekerjaan rumah untuk dapat menghadirkan
layanan yang berkualita serta secure melindungi data-data pelangganya.
C.
Manfaat
Cloud Computing Dalam Bisnis
Salah
satu manfaat dari komputasi awan (cloud computing) adalah peningkatan
efisiensi, layanan dengan cepat dapat tersedia dan siap digunakan dalam
hitungan menit, dibandingkan dengan berminggu-minggu atau berbulan-bulan jika
menggunakan pendekatan tradisional. Namun sebenarnya banyak manfaat lain yang
dapat diambil dari komputasi awan ini dibanding sekedar kemampuannya
mendapatkan layanan dalam hitungan menit. Edwin Schouten, penggiat cloud
computing dari IBM, menyebutkan bahwa berdasarkan pengalamannya selama ini, ada
lima manfaat bisnis utama yang dapat diperoleh diluar efisiensi tersebut.
1. Kelincahan
Bisnis (business agility)
Dengan
kemampuan mendapatkan sumber daya TI yang dibutuhkan hanya ketika dibutuhkan
maka akan memperpendek siklus proyek-proyek TI, menekan jumlah mandays untuk
menjalankan proyek, serta organisasi pun akan lebih cepat dan lebih mudah
memprediksi kapan layanan dapat digunakan. Kemampuan untuk dapat memperoleh
hasil dengan lebih cepat, lebih murah dan lebih berkualitas maka akan
memberikan amunis daya saing kepada bisnis daya saing yang membuatnya lebih
lincah dalam bergerak.
2. Model bisnis baru
Komputasi
awan memungkinkan inisiatif inovasi bisnis dapat lebih mudah untuk dimulai,
karena seringkali yang dibutuhkan telah tersedia dalam layanan-layanan cloud.
Memberdayakan atau mengkombinasikan layanan-layanan tersebut dapat pula
menghasilkan model-model bisnis yang baru dan inovatif, menghasilkan nilai baru
dan tak jarang dapat juga membuahkan pendapatan baru.
3. Menekan permasalahan operasional
Menggunakan
layanan-layanan yang terstandardisasi dapat secara signifikan mengurangi
masalah dan penyakit. Komputasi awan dapat meningkatkan tingkat kesinambungan
bisnis dan mengurangi waktu yang dikeluarkan untuk permasalahan-permasalahan
operasional, serta lebih berfokus pada hal-hal yang memang penting saja.
Disamping itu, layanan komputasi awan yang terstandardisasi tersebut juga
menyebabkan organisasi dapat memperoleh layanan yang sama secara konsisten pada
setiap waktunya.
4. Penggunaan sumber daya yang lebih baik
Oleh
karena proyek-proyek dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan permasalahan
operasional dapat ditekan maka memungkinkan SDM organisasi utnuk mengalokasikan
waktu mereka pada aktifitas yang lebih bermanfaat yang dapat berpotensi
memberikan nilai yang lebih besar bagi bisnis. Manfaat ini berbeda-beda untuk
setiap organisasi dan biasanya lebih sulit untuk dikuantifikasi. Tapi bukankah
manusia adalah aset terbesar organisasi? Sehingga artinya mengoptimalkan SDM
berarti juga mengoptimalkan penggunaan aset terbesar yang dimiliki oleh
organisasi. Secara skala ekonomi juga dapat mendukung manfaat komputasi awan
ini dalam optimalisasi sumber daya ang digunakan. Karena penyedia layanan cloud
ini umumnya lebih efisien dalam penggunaan aset-aset fisiknya, penggunaan
energinya, dll.
5. Biaya modal yang lebih kecil
Memang terdapat
pro-kontra mengenai manfaat dari menggeser dari model belanja modal (CapEx) ke
model belanja operasional (OpEx). Secara umum disimpulkan bahwa untuk
proyek-proyek jangka pendek dan menengah, model OpEx lebih menarik karena tidak
ada komitmen finansial jangka panjang. Pada model OpEx tidak dibutuhkan
investasi di awal, sehingga memungkinkan organisasi untuk memulai proyek lebih
cepat tapi juga mengakhirinya tanpa kehilangan investasi apapun di layanan cloud
ini.
A. Contoh Penerapan Komputasi
(Cloud Computing)
Akhir-akhir ini Cloud computing
belakangan sedang menjadi tren. Diakalangan perusahaan maupun individu
menggunakan teknologi ini untuk menghemat dan memudahkan pekerjaan
mereka. Aplikasi atau layanan yang termasuk ke dalam cloud computing yaitu:
·
Gmail dan Yahoo mail
sebenarnya sudah sejak lama
penggunaan teknologi cloud computing, hanya saja kita tidak sadar tentang
teknologi tersebut. salah satu contohnya adalah layanan email seperti Gmail dan
Yahoo Mail yang sering kita gunakan. Dengan menggunakan layanan email kita
tidak perlu lagi menginstall software email seperti outlook. kita dapat mengakses
email dimana pun kita berada.
·
Google Docs dan Office 365
kini kita dapat membuat dokumen
dengan mudah dan gratis, yaitu dengan menggunakan Google Docs. Google Docs
merupakan layanan cloud computing milik google yang berfungsi untuk membuat
berbagai jenis dokumen. kita dapat menyimpan dokumen-dokumen kita pada server
dan mengaksesnya dimana pun kita berada.
contoh lain dari layanan seperti
ini adalah Office 365 milik Microsoft. aplikasi ini merupakan aplikasi berbayar
dengan fitur-fitur yang sangat membantu bagi para pengusaha. fitur yang
tersedia diantaranya adalah SharePoint
Online, Exchange Online, Lync Online dan Office Professional Plus. Office 365
ini memungkinkan penggunanya untuk bekerjasama dalam mengolah dokumen, e -mail,
konferensi via web, dan berbagi jadwal acara di kalender.
·
Dropbox dan Ubuntu One
layanan lain yang menerapkan cloud
computing adalah dropbox dan ubuntu one. kedua layanan ini memungkinkan pengguna
untuk menyimpan file-file yang berada di komputer mereka ke storage dropbox
atau ubuntu one dengan cara sinkronisasi.
Dengan begitu ketika terjadi
perubahan pada file yang berada di komputer pengguna, maka file yang berada di
storage akan diubah juga. dengan adanya layanan ini pengguna dapat memback-up
data dan juga dapat mengaksesnya dimanapun mereka berada.
B. Implementasi Cloud Computing
pada Usaha Kecil Menengah (UKM)
Teknologi IT di kalangan Usaha Kecil Dan menengah (UKM) memang terhitung
masih cukup rendah. Di lain sisi penggunaan Teknologi IT dipandang memiliki
peranan yang cukup besar bagi perkembangan UKM. Dengan memanfaatkan TI, UKM
bisa menyamai akselerasi pertumbuhan usaha skala besar. Namun di sisi yang lain
investasi di bidang IT bagi UKM memang terasa sangat berat, karena memerlukan
biaya dan tenaga ahli bidang IT yang cukup mahal. Untuk membeli hardware
sebagai pendukung penerapan TI bagi UKM saja sudah cukup besar, belum lagi
software, aplikasi dan lain sebagainya.
Bagi kalangan UKM yang sudah mulai melirik TI masih saja ada kekhawatiran
misalnya saja seperti belum tersedianya sumber daya yang mencukupi untuk
membeli, memelihara serta mengamankan sistem informasi mereka sendiri.
Investasi besar inilah yang masih menjadi momok bagi sebagian besar pelaku UKM
untuk mau mengaplikasikan Teknologi Informasi bagi pengembangan bisnisnya.
Solusi murah dan efisien penerapan IT bagi UKM yang saat ini berkembang adalah Cloud Computing. Seberapa mahal layanan ini? Untuk skala bisnis, layanan cloud computing terbilang cukup murah karena layanan ini menggunakan mekanisme economies of scale, “Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik”. Telkom misalnya, dengan 4-5juta per bulan para pelaku UKM sudah dapat menikmati layanan yang mereka tawarkan, meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS).
Solusi murah dan efisien penerapan IT bagi UKM yang saat ini berkembang adalah Cloud Computing. Seberapa mahal layanan ini? Untuk skala bisnis, layanan cloud computing terbilang cukup murah karena layanan ini menggunakan mekanisme economies of scale, “Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik”. Telkom misalnya, dengan 4-5juta per bulan para pelaku UKM sudah dapat menikmati layanan yang mereka tawarkan, meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS).
Sebagai gambaran, beberapa contoh aplikasi
cloud computing berbasis platform as as services (PAAS) di antaranya e-UKM,
aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan
koperasi, pendidikan, dan lainnya.
Solusi teknologi bagi pengembangan UKM sudah
tersedia, potensi dan peluang juga mengunggu untuk di petik. Tinggal kita
sendiri mau bergerak atau tidak, mengembangkan usaha yang kita miliki agar
menjadi lebih besar dan bermanfaat bagi banyak orang. Edukasi dan sosialisai
tentang pemanfaatan ICT juga harus terus dilakukan pemerintah, provider serta
semua pihak yang concern dengan pengembangan UKM di Indonesia. Para penyedia layanan
cloud computing bagi UKM juga memiliki pekerjaan rumah untuk dapat menghadirkan
layanan yang berkualita serta secure melindungi data-data pelangganya.
C.
Manfaat
Cloud Computing Dalam Bisnis
Salah
satu manfaat dari komputasi awan (cloud computing) adalah peningkatan
efisiensi, layanan dengan cepat dapat tersedia dan siap digunakan dalam
hitungan menit, dibandingkan dengan berminggu-minggu atau berbulan-bulan jika
menggunakan pendekatan tradisional. Namun sebenarnya banyak manfaat lain yang
dapat diambil dari komputasi awan ini dibanding sekedar kemampuannya
mendapatkan layanan dalam hitungan menit. Edwin Schouten, penggiat cloud
computing dari IBM, menyebutkan bahwa berdasarkan pengalamannya selama ini, ada
lima manfaat bisnis utama yang dapat diperoleh diluar efisiensi tersebut.
1. Kelincahan
Bisnis (business agility)
Dengan
kemampuan mendapatkan sumber daya TI yang dibutuhkan hanya ketika dibutuhkan
maka akan memperpendek siklus proyek-proyek TI, menekan jumlah mandays untuk
menjalankan proyek, serta organisasi pun akan lebih cepat dan lebih mudah
memprediksi kapan layanan dapat digunakan. Kemampuan untuk dapat memperoleh
hasil dengan lebih cepat, lebih murah dan lebih berkualitas maka akan
memberikan amunis daya saing kepada bisnis daya saing yang membuatnya lebih
lincah dalam bergerak.
2. Model bisnis baru
Komputasi
awan memungkinkan inisiatif inovasi bisnis dapat lebih mudah untuk dimulai,
karena seringkali yang dibutuhkan telah tersedia dalam layanan-layanan cloud.
Memberdayakan atau mengkombinasikan layanan-layanan tersebut dapat pula
menghasilkan model-model bisnis yang baru dan inovatif, menghasilkan nilai baru
dan tak jarang dapat juga membuahkan pendapatan baru.
3. Menekan permasalahan operasional
Menggunakan
layanan-layanan yang terstandardisasi dapat secara signifikan mengurangi
masalah dan penyakit. Komputasi awan dapat meningkatkan tingkat kesinambungan
bisnis dan mengurangi waktu yang dikeluarkan untuk permasalahan-permasalahan
operasional, serta lebih berfokus pada hal-hal yang memang penting saja.
Disamping itu, layanan komputasi awan yang terstandardisasi tersebut juga
menyebabkan organisasi dapat memperoleh layanan yang sama secara konsisten pada
setiap waktunya.
4. Penggunaan sumber daya yang lebih baik
Oleh
karena proyek-proyek dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan permasalahan
operasional dapat ditekan maka memungkinkan SDM organisasi utnuk mengalokasikan
waktu mereka pada aktifitas yang lebih bermanfaat yang dapat berpotensi
memberikan nilai yang lebih besar bagi bisnis. Manfaat ini berbeda-beda untuk
setiap organisasi dan biasanya lebih sulit untuk dikuantifikasi. Tapi bukankah
manusia adalah aset terbesar organisasi? Sehingga artinya mengoptimalkan SDM
berarti juga mengoptimalkan penggunaan aset terbesar yang dimiliki oleh
organisasi. Secara skala ekonomi juga dapat mendukung manfaat komputasi awan
ini dalam optimalisasi sumber daya ang digunakan. Karena penyedia layanan cloud
ini umumnya lebih efisien dalam penggunaan aset-aset fisiknya, penggunaan
energinya, dll.
5. Biaya modal yang lebih kecil
Memang terdapat
pro-kontra mengenai manfaat dari menggeser dari model belanja modal (CapEx) ke
model belanja operasional (OpEx). Secara umum disimpulkan bahwa untuk
proyek-proyek jangka pendek dan menengah, model OpEx lebih menarik karena tidak
ada komitmen finansial jangka panjang. Pada model OpEx tidak dibutuhkan
investasi di awal, sehingga memungkinkan organisasi untuk memulai proyek lebih
cepat tapi juga mengakhirinya tanpa kehilangan investasi apapun di layanan cloud
ini.
A. Contoh Penerapan Komputasi
(Cloud Computing)
Akhir-akhir ini Cloud computing
belakangan sedang menjadi tren. Diakalangan perusahaan maupun individu
menggunakan teknologi ini untuk menghemat dan memudahkan pekerjaan
mereka. Aplikasi atau layanan yang termasuk ke dalam cloud computing yaitu:
·
Gmail dan Yahoo mail
sebenarnya sudah sejak lama
penggunaan teknologi cloud computing, hanya saja kita tidak sadar tentang
teknologi tersebut. salah satu contohnya adalah layanan email seperti Gmail dan
Yahoo Mail yang sering kita gunakan. Dengan menggunakan layanan email kita
tidak perlu lagi menginstall software email seperti outlook. kita dapat mengakses
email dimana pun kita berada.
·
Google Docs dan Office 365
kini kita dapat membuat dokumen
dengan mudah dan gratis, yaitu dengan menggunakan Google Docs. Google Docs
merupakan layanan cloud computing milik google yang berfungsi untuk membuat
berbagai jenis dokumen. kita dapat menyimpan dokumen-dokumen kita pada server
dan mengaksesnya dimana pun kita berada.
contoh lain dari layanan seperti
ini adalah Office 365 milik Microsoft. aplikasi ini merupakan aplikasi berbayar
dengan fitur-fitur yang sangat membantu bagi para pengusaha. fitur yang
tersedia diantaranya adalah SharePoint
Online, Exchange Online, Lync Online dan Office Professional Plus. Office 365
ini memungkinkan penggunanya untuk bekerjasama dalam mengolah dokumen, e -mail,
konferensi via web, dan berbagi jadwal acara di kalender.
·
Dropbox dan Ubuntu One
layanan lain yang menerapkan cloud
computing adalah dropbox dan ubuntu one. kedua layanan ini memungkinkan pengguna
untuk menyimpan file-file yang berada di komputer mereka ke storage dropbox
atau ubuntu one dengan cara sinkronisasi.
Dengan begitu ketika terjadi
perubahan pada file yang berada di komputer pengguna, maka file yang berada di
storage akan diubah juga. dengan adanya layanan ini pengguna dapat memback-up
data dan juga dapat mengaksesnya dimanapun mereka berada.
B. Implementasi Cloud Computing
pada Usaha Kecil Menengah (UKM)
Teknologi IT di kalangan Usaha Kecil Dan menengah (UKM) memang terhitung
masih cukup rendah. Di lain sisi penggunaan Teknologi IT dipandang memiliki
peranan yang cukup besar bagi perkembangan UKM. Dengan memanfaatkan TI, UKM
bisa menyamai akselerasi pertumbuhan usaha skala besar. Namun di sisi yang lain
investasi di bidang IT bagi UKM memang terasa sangat berat, karena memerlukan
biaya dan tenaga ahli bidang IT yang cukup mahal. Untuk membeli hardware
sebagai pendukung penerapan TI bagi UKM saja sudah cukup besar, belum lagi
software, aplikasi dan lain sebagainya.
Bagi kalangan UKM yang sudah mulai melirik TI masih saja ada kekhawatiran
misalnya saja seperti belum tersedianya sumber daya yang mencukupi untuk
membeli, memelihara serta mengamankan sistem informasi mereka sendiri.
Investasi besar inilah yang masih menjadi momok bagi sebagian besar pelaku UKM
untuk mau mengaplikasikan Teknologi Informasi bagi pengembangan bisnisnya.
Solusi murah dan efisien penerapan IT bagi UKM yang saat ini berkembang adalah Cloud Computing. Seberapa mahal layanan ini? Untuk skala bisnis, layanan cloud computing terbilang cukup murah karena layanan ini menggunakan mekanisme economies of scale, “Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik”. Telkom misalnya, dengan 4-5juta per bulan para pelaku UKM sudah dapat menikmati layanan yang mereka tawarkan, meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS).
Solusi murah dan efisien penerapan IT bagi UKM yang saat ini berkembang adalah Cloud Computing. Seberapa mahal layanan ini? Untuk skala bisnis, layanan cloud computing terbilang cukup murah karena layanan ini menggunakan mekanisme economies of scale, “Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik”. Telkom misalnya, dengan 4-5juta per bulan para pelaku UKM sudah dapat menikmati layanan yang mereka tawarkan, meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS).
Sebagai gambaran, beberapa contoh aplikasi
cloud computing berbasis platform as as services (PAAS) di antaranya e-UKM,
aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan
koperasi, pendidikan, dan lainnya.
Solusi teknologi bagi pengembangan UKM sudah
tersedia, potensi dan peluang juga mengunggu untuk di petik. Tinggal kita
sendiri mau bergerak atau tidak, mengembangkan usaha yang kita miliki agar
menjadi lebih besar dan bermanfaat bagi banyak orang. Edukasi dan sosialisai
tentang pemanfaatan ICT juga harus terus dilakukan pemerintah, provider serta
semua pihak yang concern dengan pengembangan UKM di Indonesia. Para penyedia layanan
cloud computing bagi UKM juga memiliki pekerjaan rumah untuk dapat menghadirkan
layanan yang berkualita serta secure melindungi data-data pelangganya.
C.
Manfaat
Cloud Computing Dalam Bisnis
Salah
satu manfaat dari komputasi awan (cloud computing) adalah peningkatan
efisiensi, layanan dengan cepat dapat tersedia dan siap digunakan dalam
hitungan menit, dibandingkan dengan berminggu-minggu atau berbulan-bulan jika
menggunakan pendekatan tradisional. Namun sebenarnya banyak manfaat lain yang
dapat diambil dari komputasi awan ini dibanding sekedar kemampuannya
mendapatkan layanan dalam hitungan menit. Edwin Schouten, penggiat cloud
computing dari IBM, menyebutkan bahwa berdasarkan pengalamannya selama ini, ada
lima manfaat bisnis utama yang dapat diperoleh diluar efisiensi tersebut.
1. Kelincahan
Bisnis (business agility)
Dengan
kemampuan mendapatkan sumber daya TI yang dibutuhkan hanya ketika dibutuhkan
maka akan memperpendek siklus proyek-proyek TI, menekan jumlah mandays untuk
menjalankan proyek, serta organisasi pun akan lebih cepat dan lebih mudah
memprediksi kapan layanan dapat digunakan. Kemampuan untuk dapat memperoleh
hasil dengan lebih cepat, lebih murah dan lebih berkualitas maka akan
memberikan amunis daya saing kepada bisnis daya saing yang membuatnya lebih
lincah dalam bergerak.
2. Model bisnis baru
Komputasi
awan memungkinkan inisiatif inovasi bisnis dapat lebih mudah untuk dimulai,
karena seringkali yang dibutuhkan telah tersedia dalam layanan-layanan cloud.
Memberdayakan atau mengkombinasikan layanan-layanan tersebut dapat pula
menghasilkan model-model bisnis yang baru dan inovatif, menghasilkan nilai baru
dan tak jarang dapat juga membuahkan pendapatan baru.
3. Menekan permasalahan operasional
Menggunakan
layanan-layanan yang terstandardisasi dapat secara signifikan mengurangi
masalah dan penyakit. Komputasi awan dapat meningkatkan tingkat kesinambungan
bisnis dan mengurangi waktu yang dikeluarkan untuk permasalahan-permasalahan
operasional, serta lebih berfokus pada hal-hal yang memang penting saja.
Disamping itu, layanan komputasi awan yang terstandardisasi tersebut juga
menyebabkan organisasi dapat memperoleh layanan yang sama secara konsisten pada
setiap waktunya.
4. Penggunaan sumber daya yang lebih baik
Oleh
karena proyek-proyek dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan permasalahan
operasional dapat ditekan maka memungkinkan SDM organisasi utnuk mengalokasikan
waktu mereka pada aktifitas yang lebih bermanfaat yang dapat berpotensi
memberikan nilai yang lebih besar bagi bisnis. Manfaat ini berbeda-beda untuk
setiap organisasi dan biasanya lebih sulit untuk dikuantifikasi. Tapi bukankah
manusia adalah aset terbesar organisasi? Sehingga artinya mengoptimalkan SDM
berarti juga mengoptimalkan penggunaan aset terbesar yang dimiliki oleh
organisasi. Secara skala ekonomi juga dapat mendukung manfaat komputasi awan
ini dalam optimalisasi sumber daya ang digunakan. Karena penyedia layanan cloud
ini umumnya lebih efisien dalam penggunaan aset-aset fisiknya, penggunaan
energinya, dll.
5. Biaya modal yang lebih kecil
Memang terdapat
pro-kontra mengenai manfaat dari menggeser dari model belanja modal (CapEx) ke
model belanja operasional (OpEx). Secara umum disimpulkan bahwa untuk
proyek-proyek jangka pendek dan menengah, model OpEx lebih menarik karena tidak
ada komitmen finansial jangka panjang. Pada model OpEx tidak dibutuhkan
investasi di awal, sehingga memungkinkan organisasi untuk memulai proyek lebih
cepat tapi juga mengakhirinya tanpa kehilangan investasi apapun di layanan cloud
ini.
A. Contoh Penerapan Komputasi
(Cloud Computing)
Akhir-akhir ini Cloud computing
belakangan sedang menjadi tren. Diakalangan perusahaan maupun individu
menggunakan teknologi ini untuk menghemat dan memudahkan pekerjaan
mereka. Aplikasi atau layanan yang termasuk ke dalam cloud computing yaitu:
·
Gmail dan Yahoo mail
sebenarnya sudah sejak lama
penggunaan teknologi cloud computing, hanya saja kita tidak sadar tentang
teknologi tersebut. salah satu contohnya adalah layanan email seperti Gmail dan
Yahoo Mail yang sering kita gunakan. Dengan menggunakan layanan email kita
tidak perlu lagi menginstall software email seperti outlook. kita dapat mengakses
email dimana pun kita berada.
·
Google Docs dan Office 365
kini kita dapat membuat dokumen
dengan mudah dan gratis, yaitu dengan menggunakan Google Docs. Google Docs
merupakan layanan cloud computing milik google yang berfungsi untuk membuat
berbagai jenis dokumen. kita dapat menyimpan dokumen-dokumen kita pada server
dan mengaksesnya dimana pun kita berada.
contoh lain dari layanan seperti
ini adalah Office 365 milik Microsoft. aplikasi ini merupakan aplikasi berbayar
dengan fitur-fitur yang sangat membantu bagi para pengusaha. fitur yang
tersedia diantaranya adalah SharePoint
Online, Exchange Online, Lync Online dan Office Professional Plus. Office 365
ini memungkinkan penggunanya untuk bekerjasama dalam mengolah dokumen, e -mail,
konferensi via web, dan berbagi jadwal acara di kalender.
·
Dropbox dan Ubuntu One
layanan lain yang menerapkan cloud
computing adalah dropbox dan ubuntu one. kedua layanan ini memungkinkan pengguna
untuk menyimpan file-file yang berada di komputer mereka ke storage dropbox
atau ubuntu one dengan cara sinkronisasi.
Dengan begitu ketika terjadi
perubahan pada file yang berada di komputer pengguna, maka file yang berada di
storage akan diubah juga. dengan adanya layanan ini pengguna dapat memback-up
data dan juga dapat mengaksesnya dimanapun mereka berada.
B. Implementasi Cloud Computing
pada Usaha Kecil Menengah (UKM)
Teknologi IT di kalangan Usaha Kecil Dan menengah (UKM) memang terhitung
masih cukup rendah. Di lain sisi penggunaan Teknologi IT dipandang memiliki
peranan yang cukup besar bagi perkembangan UKM. Dengan memanfaatkan TI, UKM
bisa menyamai akselerasi pertumbuhan usaha skala besar. Namun di sisi yang lain
investasi di bidang IT bagi UKM memang terasa sangat berat, karena memerlukan
biaya dan tenaga ahli bidang IT yang cukup mahal. Untuk membeli hardware
sebagai pendukung penerapan TI bagi UKM saja sudah cukup besar, belum lagi
software, aplikasi dan lain sebagainya.
Bagi kalangan UKM yang sudah mulai melirik TI masih saja ada kekhawatiran
misalnya saja seperti belum tersedianya sumber daya yang mencukupi untuk
membeli, memelihara serta mengamankan sistem informasi mereka sendiri.
Investasi besar inilah yang masih menjadi momok bagi sebagian besar pelaku UKM
untuk mau mengaplikasikan Teknologi Informasi bagi pengembangan bisnisnya.
Solusi murah dan efisien penerapan IT bagi UKM yang saat ini berkembang adalah Cloud Computing. Seberapa mahal layanan ini? Untuk skala bisnis, layanan cloud computing terbilang cukup murah karena layanan ini menggunakan mekanisme economies of scale, “Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik”. Telkom misalnya, dengan 4-5juta per bulan para pelaku UKM sudah dapat menikmati layanan yang mereka tawarkan, meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS).
Solusi murah dan efisien penerapan IT bagi UKM yang saat ini berkembang adalah Cloud Computing. Seberapa mahal layanan ini? Untuk skala bisnis, layanan cloud computing terbilang cukup murah karena layanan ini menggunakan mekanisme economies of scale, “Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik”. Telkom misalnya, dengan 4-5juta per bulan para pelaku UKM sudah dapat menikmati layanan yang mereka tawarkan, meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS).
Sebagai gambaran, beberapa contoh aplikasi
cloud computing berbasis platform as as services (PAAS) di antaranya e-UKM,
aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan
koperasi, pendidikan, dan lainnya.
Solusi teknologi bagi pengembangan UKM sudah
tersedia, potensi dan peluang juga mengunggu untuk di petik. Tinggal kita
sendiri mau bergerak atau tidak, mengembangkan usaha yang kita miliki agar
menjadi lebih besar dan bermanfaat bagi banyak orang. Edukasi dan sosialisai
tentang pemanfaatan ICT juga harus terus dilakukan pemerintah, provider serta
semua pihak yang concern dengan pengembangan UKM di Indonesia. Para penyedia layanan
cloud computing bagi UKM juga memiliki pekerjaan rumah untuk dapat menghadirkan
layanan yang berkualita serta secure melindungi data-data pelangganya.
C.
Manfaat
Cloud Computing Dalam Bisnis
Salah
satu manfaat dari komputasi awan (cloud computing) adalah peningkatan
efisiensi, layanan dengan cepat dapat tersedia dan siap digunakan dalam
hitungan menit, dibandingkan dengan berminggu-minggu atau berbulan-bulan jika
menggunakan pendekatan tradisional. Namun sebenarnya banyak manfaat lain yang
dapat diambil dari komputasi awan ini dibanding sekedar kemampuannya
mendapatkan layanan dalam hitungan menit. Edwin Schouten, penggiat cloud
computing dari IBM, menyebutkan bahwa berdasarkan pengalamannya selama ini, ada
lima manfaat bisnis utama yang dapat diperoleh diluar efisiensi tersebut.
1. Kelincahan
Bisnis (business agility)
Dengan
kemampuan mendapatkan sumber daya TI yang dibutuhkan hanya ketika dibutuhkan
maka akan memperpendek siklus proyek-proyek TI, menekan jumlah mandays untuk
menjalankan proyek, serta organisasi pun akan lebih cepat dan lebih mudah
memprediksi kapan layanan dapat digunakan. Kemampuan untuk dapat memperoleh
hasil dengan lebih cepat, lebih murah dan lebih berkualitas maka akan
memberikan amunis daya saing kepada bisnis daya saing yang membuatnya lebih
lincah dalam bergerak.
2. Model bisnis baru
Komputasi
awan memungkinkan inisiatif inovasi bisnis dapat lebih mudah untuk dimulai,
karena seringkali yang dibutuhkan telah tersedia dalam layanan-layanan cloud.
Memberdayakan atau mengkombinasikan layanan-layanan tersebut dapat pula
menghasilkan model-model bisnis yang baru dan inovatif, menghasilkan nilai baru
dan tak jarang dapat juga membuahkan pendapatan baru.
3. Menekan permasalahan operasional
Menggunakan
layanan-layanan yang terstandardisasi dapat secara signifikan mengurangi
masalah dan penyakit. Komputasi awan dapat meningkatkan tingkat kesinambungan
bisnis dan mengurangi waktu yang dikeluarkan untuk permasalahan-permasalahan
operasional, serta lebih berfokus pada hal-hal yang memang penting saja.
Disamping itu, layanan komputasi awan yang terstandardisasi tersebut juga
menyebabkan organisasi dapat memperoleh layanan yang sama secara konsisten pada
setiap waktunya.
4. Penggunaan sumber daya yang lebih baik
Oleh
karena proyek-proyek dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan permasalahan
operasional dapat ditekan maka memungkinkan SDM organisasi utnuk mengalokasikan
waktu mereka pada aktifitas yang lebih bermanfaat yang dapat berpotensi
memberikan nilai yang lebih besar bagi bisnis. Manfaat ini berbeda-beda untuk
setiap organisasi dan biasanya lebih sulit untuk dikuantifikasi. Tapi bukankah
manusia adalah aset terbesar organisasi? Sehingga artinya mengoptimalkan SDM
berarti juga mengoptimalkan penggunaan aset terbesar yang dimiliki oleh
organisasi. Secara skala ekonomi juga dapat mendukung manfaat komputasi awan
ini dalam optimalisasi sumber daya ang digunakan. Karena penyedia layanan cloud
ini umumnya lebih efisien dalam penggunaan aset-aset fisiknya, penggunaan
energinya, dll.
5. Biaya modal yang lebih kecil
Memang terdapat
pro-kontra mengenai manfaat dari menggeser dari model belanja modal (CapEx) ke
model belanja operasional (OpEx). Secara umum disimpulkan bahwa untuk
proyek-proyek jangka pendek dan menengah, model OpEx lebih menarik karena tidak
ada komitmen finansial jangka panjang. Pada model OpEx tidak dibutuhkan
investasi di awal, sehingga memungkinkan organisasi untuk memulai proyek lebih
cepat tapi juga mengakhirinya tanpa kehilangan investasi apapun di layanan cloud
ini.
yaps, Teknologi IT dipandang memiliki peranan yang cukup besar bagi perkembangan UKM.untuk skala bisnis, saat ini cloud computing atau bahkan Hosting Indonesia sangat cocok untuk UKM, karena memakai mekanisme economies of scale. Ada beberapa provider di dalam negeri yang memakai sistem ini, salah satunya Biznet GIO Cloud. Cocok untuk UMK karena lebih efisien, baik dari sisi biaya maupun efektifitas usaha. Jika selama ini banyak korporasi yang mengalokasikan belanja modal yang besar untuk belanja server, belanja pegawai TI, jika menggunakan cloud dana capex bisa di geser menjadi opex agar lebih efisien
BalasHapus