Sabtu, 18 Februari 2017

Makalah






PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DALAM BERBISNIS

“ Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi “
Dosen Pengampu : Septia Lutfi M.Kom


Disusun Oleh       : Mutia Nurotul Bariyah
NIM                     : 1102412022
Rombel                : 02 (dua)





TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Alah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Tentunya saya sebagai penyusun telah menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Saya menyadari bahwa Makalah ini memang belum mencapai kesempurnaan, masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu, saya sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar dapat memperbaiki dalam penulisan Makalah yang saya buat selanjutnya. 
Akhirnya saya sebagai penyusun berharap, semoga Makalah yang saya buat dapat menambah wawasan kepada saya pada khususnya dan kepada para pembaca pada umumnya.

Semarang, 5 Desember 2013
Mutia Nurotul Bariyah
(1102412022)










Daftar Isi

                                                                                                      Halaman

Halaman Sampul                                                                                            1
Kata Pengantar                                                                                              2
Daftar Isi                                                                                                        3
BAB I. PENDAHULUAN                                                                       
A.    Latar Belakang .............................................................................  4
B.     Rumusan Masalah ........................................................................  5
C.     Tujuan ..........................................................................................   5
BAB II. PEMBAHASAN
A.      Pengertian Cloud Computing ....................................................... 6
B.       Karakteristik Clooud Computing ................................................  7
C.       Sejarah Perkembangan Cloud Computing .................................   9
D.      Layanan yang Ditawarkan Cloud Computing ...........................  11
E.       Jangakauan Layanan Cloud Computing ....................................  14
F.        Cara Kerja Cloud Computing ...................................................... 15
G.      Contoh Penerapan Cloud Computing .........................................  16
H.      Implementasi Cloud computing pada UKM ..............................   17
I.         Manfaat Cloud Computing dalam Berbisnis .............................   18
J.         Mekanisme Akses Cloud Computing .........................................  21
K.      Keamanan pada Cloud Computing .............................................  22
L.       Identity Management dan Acces Control
Cloud Computing pada Service Oriented Architecture ...........  24
M.   Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing ............................... 25
BAB III. PENUTUP
A.    Simpulan ........................................................................................... 28
B.     Saran .................................................................................................. 29
C.     Daftar Pustaka ..................................................................................  31

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
Pada jaman sekarang dapat dikatakan sebagai jaman yang serba mudah karena hampir semua pekerjaan manusia dapat dilakukan dengan bantuan teknologi yang semakin canggih, bahkan terkadang kecanggihan dari teknologi tersebut diluar angan-angan manusia. Namun pada kenyataannya semua itu dapat tercipta melalui perwujudan IT yang semakin pesat dari waktu kewaktu.
Dalam pengembangan teknologi komputasi berbasis internet saat ini lebih diarahkan pada proses aplikasi sistem yang mudah dan tidak memerlukan banyak waktu atau tenaga, bahkan saat ini mulai berkembang sebuah jaringan-jaringan yang dapat mempermudah kebutuhan manusia seperti halnya jaringan Bluetooth, wi-fi, fiber optic, dan UPT, yag dapat digunakan oleh user sesuai dengan keinginan user. Dimana jaringan-jaringan tersebut memiliki layanan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan penggunaannya.
Dan kini mulai berkembang sebuah jaringan yang menggabungkan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet. Sebut saja jaringan Cloud Computing. Dimana Jaringan ini lebih unggul daripada jaringan sebelumnya. Diantaranya dapat menghemat investasi awal untuk pembelian sumber daya, dapat menghemat waktu, lebih mudah membuat operasional dan manajemen, serta dapat menghemat biaya operasional. Jaringan ini mempunyai 3 tingkatan layanan yang di berikan pengguna, yaitu infrastructure as a service, plarform as a service, dan software as a service. Sebagai contoh dari jaringan ini adalah google Apps, yang menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang di akses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.         Apa Pengertian Cloud Computing ?
2           Apa Karakteristik Clooud Computing ?
3           Bagaimana Sejarah Perkembangan Cloud Computing ?
4           Apa Saja Layanan yang Ditawarkan Cloud Computing ?
5           Apa Jangakauan Layanan Cloud Computing ?
6           Seperti apa Cara Kerja Cloud Computing ?
7           Apa Contoh Penerapan Cloud Computing?
8           Apa Implementasi Cloud computing pada UKM?
9           Apa Manfaat Cloud Computing dalam Berbisnis?
10       Bagaimana Mekanisme Akses Cloud Computing ?
11       Seperti Apa Keamanan pada Cloud Computing ?
12       Bagamana Identity Management dan Acces Control
Cloud Computing pada Service Oriented Architecture?
13.  Apa Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing?

12.1                      TUJUAN PENULISAN
1)   Agar pembaca dan penulis bisa paham tentang pengertian Cloud Computing
2)   Untuk menambah wawasan mengenai jaringan Cloud Computing.
3)   Untuk mengetahui manfaat dan kerugian dalam pengunakan Coud Computing dalam kehidupan sehari-hari.
4)   Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi.






BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Cloud Computing
Secara definisi Cloud adalah awan, sebagai gambaran Internet, yang bagi user, tidak perlu tahu ada di mana.Yang penting bagi user adalah dapat terhubung ke Internet.Entah melalui jaringan telpon, jaringan kabel, jaringan hotspot, jaringan seluler, atau melalui warnet, yang penting terhubung ke Internet dengan koneksi yang cepat dan gratis.Sedangkan computing (komputasi) adalah berbagai pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan perangkat komputer.
Cloud Computing merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet. Cloud computing merupakan suatu metode komputansi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya.
 sebuah model komputasi(computing), dimana sumber daya seperti processor atau computing power, storage, network, dan software menjadi lebih transparan dan diberikan sebagai layann di jaringan internet menggunakan pola akses remote. Model billing dari layanan ini umumnya mirip dengan modem layanan publik. Ketersediaan on-demand sesuai kebutuhkan, mudah untuk di kontrol, dinamik dan skalabilitas yang hampir tanpa limit adalah beberapa atribut penting dari cloud computing. Sebuah setup infrastruktur model cloud computing biasanya dikenali sebagai cloud.
Melalui cloud computing informasi secara permanen dapat tersimpan di server internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna, seperti dekstop, komputer, tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Cloud computing dapat membantu konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi, mengakses file pribadi mereka di komputer manapun dengan akses internet. Teknologi ini memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan, memory, pemrosesan, dan bandwith.
Cloud computing juga dapat dikatakan sebagai sebuah mekanisme dimana kemampuan teknologi informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis internet yang memungkinkan kita “menyewa” sumber daya teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan oleh kita saja. Cara kerja dari cloud computing bersifat transparan, sehingga end-user tidak perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari cloud computing untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. merka hanya perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya.
Hal yang menarik dari could could computing yang berbeda dengan konvensionalnya yaitu terutama pada tampilan secara fisik berupa kumpulan hardware atau server yang tersambung dalam sebuah jaringan LAN/WAN. Namun jika dilihat dari sisi pengguna dapat melihatnya sebagai sebuah komputer besar, kemudian tidak ada batasan dengan kapasitas processor, kapasitas harddisk dan kapasitas memory. Serta tidak ada batasan pula dengan beberapa jumlah “hosting” server yang berjalandibelakangnya, dan dalam menambah sebuah hosting hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.
B.     KARAKTERISTIK CLOUD COMPUTING
Keberadaan could computing semakin layak untuk diperhitungkan keeksistensiannya, ketika maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak pula perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud computing. Oleh karena itu untuk memudahkan kitasebagai pengguna dalam memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan.
Terdapat beberapa karakteristik Could computing yang dapat memudahkan kita dalam memastikannya, diantaranya yaitu:
1.         On-Demand Self-Services (swalayan)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui  mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (Customer Relationship Management), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.

2.         Broad Network Access (akses pita lebar)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
3.      Resource Pooling (sumber daya terkelompok)
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4.      Rapid Elasticity (elastis)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang.Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5.      Measured Service (layanan yang terukur)
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan  cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.

C.    Sejarah Perkembangan Cloud Computing
Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul “Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.
Teknologi informasi adalah komponen yang sangat penting dalam dunia usaha. Apapun jenis bisnis Anda, terkadang memang benar-benar bersandar pada pemanfaatan teknologi informasi. Namun teknologi informasi itu sendiri sifatnya selalu berubah, bisa dikarenakan perkembangan teknologi itu sendiri, atau memang harus berubah untuk mengikuti requirement dunia bisnis.
Jika sudah sampai pada titik ini, maka mau tidak mau, harus mengambil langkah untuk mengakomodir perubahan tersebut, bisa dalam bentuk pembelian server baru, penggantian hardware, perluasan ruang data centre, pengembangan aplikasi, atau enhancement lainnya yang membutuhkan effort yang besar, biaya yang tidak sedikit, dan waktu implementasi yang cukup lama. Maka dari cloud computing dianggap sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

D.    Layanan yang di Tawarkan Could Computing
Cloud Computing merupakan sebuah arsitektur IT dimana sumber daya komputasi tersedia sebagai layanan yang dapat diakses dari manapun, kapanpun dengan syarat adanya koneksi internet. Dimana sumber daya komputasi ini dapat berupa hardware (prosesor, memori, storage) maupun software/aplikasi.
Layanan-layanan komputasi ini tersedia untuk diakses dari internet, oleh karena itu lokasi fisik dari server-server sumber daya komputasi ini bisa di mana saja, tidak harus on-premise atau di data center kita sendiri. Saat ini ada beberapa vendor yang memberikan berbagai jenis layanan cloud computing, dan secara fisik sumber daya komputasi berada di data center mereka. Kita sebagai customer cukup mengkonsumsi sumber daya komputasi tersebut melalui internet tanpa tahu secara detail lokasi maupun server sumber daya komputasi yang kita pergunakan.
Berikut beberapa jenis layanan yang ditawarkan oleh Cloud Computing :
1.             Software as a Service (SaaS)
Layanan ini sebenarnya sudah akrab dengan kita sejak lama. Melalui layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web Applications yang merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet.
Dalam dunia bisnis mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM  kapan dan dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat.
2.             Platform as a Service (PaaS)
suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS).
Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-server milik penyedia jada PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain. Alih-alih memasang software di server konsumen, kita bisa memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS. Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon Web Services.
3.             Infrastructure as a Service (IaaS)
Layanan cloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS). Aplikasi dengan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS.
Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita. Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise ke data center millik penyedia IaaS ini.
Jadi dengan cloud computing konsumen membebaskan diri dari tanggung jawab untuk mengelola stack sumber daya komputasi.
E.     Jangkauan Layanan Cloud Computing
1.      Public Cloud
Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya.
2.      Private Cloud
Infrastruktur layanan cloud dioprasikan hanya untuk sebuah organisasi / perusahaan tertentu. Biasanya organisasi / perusahaan ini berupa skala besar.Infrastrukturnya dapat dikelola sendiri oleh organisasi atau oleh pihak ketiga.Begitu juga dengan lokasi bisa on-site atau off-site. Dengan kata lain Di mana sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu
3.      Community Cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan.Misalnya dari sisi misi organisasi atau tingkat keamanan yang dibutuhkan. Jadi community cloud ini merupakan "pengembangan" terbatas dari privete cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa dimanage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.
4.      Hybrid Cloud 
Merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Meskiun secara identitas mereka tetap berdiri sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu mekanisme yang memungkinkan protabilitas data dan aplikasi antar cloud itu, Misalnya mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal. Menurut lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud Computing sendiri masih mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti pasarlah yang akan menentukan model mana yang akan bertahan

F.     CARA KEJA COULD COMPUTING
Dapat bayangkan seorang pengambil keputusan pada perusahaan yang sedang berkembang, dengan rencana penambahan karyawan yang cukup besar. Pada saat itu perusahaan harus memastikan setiap karyawan dapat mengakses atau bahkan memiliki hardware yang tepat dan perangkat lunak yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka.
Membeli komputer untuk setiap orang tidak sesederhana yang dibayangkan kita juga harus membeli lisensi perangkat lunak untuk memberikan karyawan alat yang mereka butuhkan. Setiap kali perusahaan memiliki seorang karyawan baru, atau ada perangkat yang out of date, kita harus membeli perangkat keras dan lisensi perangkat lunak yang dibutuhkan. Ini sangat membebani keuangan perusahaan. Walaupun pada saat ini sudah banyak ditawarkan perangkat lunak yang berbasis open source akan tetapi tetap saja akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah untuk pengadaannya.
Dengan demikian adanya alternatif cloud computing sangat menjanjikan. Tanpa menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasi operating system dan  satu aplikasi. Aplikasi ini yang akan memungkinkan  untuk login ke layanan berbasis web yang telah disediakan oleh server host, dimana semua kebutuhan akan aplikasi  yang mendukung pekerjaannya akan disediakan. Server ini  yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata,  sampai program analisis data yang kompleks. Ini disebut komputasi awan, dan bisa mengubah seluruh industri komputer.
Dalam sistem komputasi awan, ada pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer lokal tidak lagi harus menjalankan perkerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan. Jaringan komputer yang membentuk awan menangani mereka sebagai gantinya. Spesifikasi Hardware dan software  pada sisi pengguna akan menurun. Satu-satunya kebutuhannya komputer pengguna harus mampu untuk menjalankan adalah interface perangkat lunak sistem komputasi awan, yang dapat dibuat sesederhana seperti web browser, dan server pada jaringan cloud computing mengurus sisanya.
Jika kita memiliki account e-mail dengan layanan Web-based e-mail seperti Hotmail, Yahoo! Mail atau Gmail, maka kita telah memiliki beberapa pengalaman dengan komputasi awan. tanpa menjalankan program e-mail pada komputer kita, dengan mudah kita login ke account e-mail Web. Perangkat lunak dan penyimpanan untuk account Anda tidak ada pada komputer kita – semua itu diurus oleh layanan cloud computing.

G.    Contoh Penerapan Komputasi (Cloud Computing)
Akhir-akhir ini Cloud computing belakangan sedang menjadi tren. Diakalangan perusahaan maupun individu menggunakan teknologi ini untuk menghemat dan memudahkan pekerjaan mereka. Aplikasi atau layanan yang termasuk ke dalam cloud computing yaitu:
·         Gmail dan Yahoo mail
sebenarnya sudah sejak lama penggunaan teknologi cloud computing, hanya saja kita tidak sadar tentang teknologi tersebut. salah satu contohnya adalah layanan email seperti Gmail dan Yahoo Mail yang sering kita gunakan. Dengan menggunakan layanan email kita tidak perlu lagi menginstall software email seperti outlook. kita dapat mengakses email dimana pun kita berada.
·         Google Docs dan Office 365
kini kita dapat membuat dokumen dengan mudah dan gratis, yaitu dengan menggunakan Google Docs. Google Docs merupakan layanan cloud computing milik google yang berfungsi untuk membuat berbagai jenis dokumen. kita dapat menyimpan dokumen-dokumen kita pada server dan mengaksesnya dimana pun kita berada. 
contoh lain dari layanan seperti ini adalah Office 365 milik Microsoft. aplikasi ini merupakan aplikasi berbayar dengan fitur-fitur yang sangat membantu bagi para pengusaha. fitur yang tersedia diantaranya adalah SharePoint Online, Exchange Online, Lync Online dan Office Professional Plus. Office 365 ini memungkinkan penggunanya untuk bekerjasama dalam mengolah dokumen, e -mail, konferensi via web, dan berbagi jadwal acara di kalender.
·         Dropbox dan Ubuntu One
layanan lain yang menerapkan cloud computing adalah dropbox dan ubuntu one. kedua layanan ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan file-file yang berada di komputer mereka ke storage dropbox atau ubuntu one dengan cara sinkronisasi.
Dengan begitu ketika terjadi perubahan pada file yang berada di komputer pengguna, maka file yang berada di storage akan diubah juga. dengan adanya layanan ini pengguna dapat memback-up data dan juga dapat mengaksesnya dimanapun mereka berada.

H.    Implementasi Cloud Computing pada Usaha Kecil Menengah (UKM)
Teknologi IT di kalangan Usaha Kecil Dan menengah (UKM) memang terhitung masih cukup rendah. Di lain sisi penggunaan Teknologi IT dipandang memiliki peranan yang cukup besar bagi perkembangan UKM. Dengan memanfaatkan TI, UKM bisa menyamai akselerasi pertumbuhan usaha skala besar. Namun di sisi yang lain investasi di bidang IT bagi UKM memang terasa sangat berat, karena memerlukan biaya dan tenaga ahli bidang IT yang cukup mahal. Untuk membeli hardware sebagai pendukung penerapan TI bagi UKM saja sudah cukup besar, belum lagi software, aplikasi dan lain sebagainya.
Bagi kalangan UKM yang sudah mulai melirik TI masih saja ada kekhawatiran misalnya saja seperti belum tersedianya sumber daya yang mencukupi untuk membeli, memelihara serta mengamankan sistem informasi mereka sendiri. Investasi besar inilah yang masih menjadi momok bagi sebagian besar pelaku UKM untuk mau mengaplikasikan Teknologi Informasi bagi pengembangan bisnisnya.
Solusi murah dan efisien penerapan IT bagi UKM yang saat ini berkembang adalah Cloud Computing. Seberapa mahal layanan ini? Untuk skala bisnis, layanan cloud computing terbilang cukup murah karena layanan ini menggunakan mekanisme economies of scale, “Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik”. Telkom misalnya, dengan 4-5juta per bulan para pelaku UKM sudah dapat menikmati layanan yang mereka tawarkan, meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS).
Sebagai gambaran, beberapa contoh aplikasi cloud computing berbasis platform as as services (PAAS) di antaranya e-UKM, aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan koperasi, pendidikan, dan lainnya.
Solusi teknologi bagi pengembangan UKM sudah tersedia, potensi dan peluang juga mengunggu untuk di petik. Tinggal kita sendiri mau bergerak atau tidak, mengembangkan usaha yang kita miliki agar menjadi lebih besar dan bermanfaat bagi banyak orang. Edukasi dan sosialisai tentang pemanfaatan ICT juga harus terus dilakukan pemerintah, provider serta semua pihak yang concern dengan pengembangan UKM di Indonesia. Para penyedia layanan cloud computing bagi UKM juga memiliki pekerjaan rumah untuk dapat menghadirkan layanan yang berkualita serta secure melindungi data-data pelangganya.
I.       Manfaat Cloud Computing Dalam Bisnis
Salah satu manfaat dari komputasi awan (cloud computing) adalah peningkatan efisiensi, layanan dengan cepat dapat tersedia dan siap digunakan dalam hitungan menit, dibandingkan dengan berminggu-minggu atau berbulan-bulan jika menggunakan pendekatan tradisional. Namun sebenarnya banyak manfaat lain yang dapat diambil dari komputasi awan ini dibanding sekedar kemampuannya mendapatkan layanan dalam hitungan menit. Edwin Schouten, penggiat cloud computing dari IBM, menyebutkan bahwa berdasarkan pengalamannya selama ini, ada lima manfaat bisnis utama yang dapat diperoleh diluar efisiensi tersebut.
1.    Kelincahan Bisnis (business agility)
Dengan kemampuan mendapatkan sumber daya TI yang dibutuhkan hanya ketika dibutuhkan maka akan memperpendek siklus proyek-proyek TI, menekan jumlah mandays untuk menjalankan proyek, serta organisasi pun akan lebih cepat dan lebih mudah memprediksi kapan layanan dapat digunakan. Kemampuan untuk dapat memperoleh hasil dengan lebih cepat, lebih murah dan lebih berkualitas maka akan memberikan amunis daya saing kepada bisnis daya saing yang membuatnya lebih lincah dalam bergerak.
2.       Model bisnis baru
Komputasi awan memungkinkan inisiatif inovasi bisnis dapat lebih mudah untuk dimulai, karena seringkali yang dibutuhkan telah tersedia dalam layanan-layanan cloud. Memberdayakan atau mengkombinasikan layanan-layanan tersebut dapat pula menghasilkan model-model bisnis yang baru dan inovatif, menghasilkan nilai baru dan tak jarang dapat juga membuahkan pendapatan baru.
3.       Menekan permasalahan operasional
Menggunakan layanan-layanan yang terstandardisasi dapat secara signifikan mengurangi masalah dan penyakit. Komputasi awan dapat meningkatkan tingkat kesinambungan bisnis dan mengurangi waktu yang dikeluarkan untuk permasalahan-permasalahan operasional, serta lebih berfokus pada hal-hal yang memang penting saja. Disamping itu, layanan komputasi awan yang terstandardisasi tersebut juga menyebabkan organisasi dapat memperoleh layanan yang sama secara konsisten pada setiap waktunya.
4.       Penggunaan sumber daya yang lebih baik
Oleh karena proyek-proyek dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan permasalahan operasional dapat ditekan maka memungkinkan SDM organisasi utnuk mengalokasikan waktu mereka pada aktifitas yang lebih bermanfaat yang dapat berpotensi memberikan nilai yang lebih besar bagi bisnis. Manfaat ini berbeda-beda untuk setiap organisasi dan biasanya lebih sulit untuk dikuantifikasi. Tapi bukankah manusia adalah aset terbesar organisasi? Sehingga artinya mengoptimalkan SDM berarti juga mengoptimalkan penggunaan aset terbesar yang dimiliki oleh organisasi. Secara skala ekonomi juga dapat mendukung manfaat komputasi awan ini dalam optimalisasi sumber daya ang digunakan. Karena penyedia layanan cloud ini umumnya lebih efisien dalam penggunaan aset-aset fisiknya, penggunaan energinya, dll.
5.       Biaya modal yang lebih kecil
Memang terdapat pro-kontra mengenai manfaat dari menggeser dari model belanja modal (CapEx) ke model belanja operasional (OpEx). Secara umum disimpulkan bahwa untuk proyek-proyek jangka pendek dan menengah, model OpEx lebih menarik karena tidak ada komitmen finansial jangka panjang. Pada model OpEx tidak dibutuhkan investasi di awal, sehingga memungkinkan organisasi untuk memulai proyek lebih cepat tapi juga mengakhirinya tanpa kehilangan investasi apapun di layanan cloud ini.
J.      Mekanisme Akses Cloud Computing

Mekanisme akses cloud computing dapat dijalankan secara beraneka ragam, mulai dari akses standar LAN maupun intranet dengan sedikit aplikasi agen atau client, sampai kepada akses extranet dan internet melalui browser yang terhubung ke sebuah aplikasi dari penyedia layanan cloud computing.
Protokol aplikasi yang digunakan pun dapat beragam, tetapi hal ini tidak terlalu signifikan bila dilihat dari sisi pengguna akhir, dimana pengguna akhir cukup mengetahui bagaimana cara mengakses dan mempergunakan jasa layanan yang terdapat pada cloud computing.
            Dalam penggunaan could computing, dibutuhkan perangkat klien seperti laptop atau komputer desktop, komputer pad, ponsel pintar, atau sumber daya komputasi lainnya dengan web browser untuk mengakses sistem cloud melalui world wide web.
Biasanya pengguna akan login ke cloud pada penyedia layanan atau perusahaan swasta. Cloud computing bekerja secara client-server, menggunakan protokol web browser. Cloud menyediakan server berbasis aplikasi dan semua layanan data kepada pengguna, dengan output ditampilkan pada perangkat klien. Jika pengguna ingin membuat dokumen menggunakan pengolahan kata, misalnya, cloud menyediakan aplikasi yang cocok yang berjalan pada server yang menampilkan pekerjaan yang dilakukan oleh pengguna pada layar web browser klien.
Memori yang dialokasikan untuk web browser sistem klien digunakan untuk membuat data aplikasi yang muncul di layar sistem klien, tetapi semua perhitungan dan perubahan dicatat oleh server, dan hasil akhir termasuk file yang dibuat atau diubah secara permanen disimpan pada server cloud. Kinerja dari aplikasi cloud tergantung pada kecepatan akses jaringan, dan kehandala serta kecepatan pemrosesan perangkat klien.
Dengan komputasi cloud, klien hanya memerlukan komputer sederhana, seperti netebook, yang dirancang dengan komputasi cloud dalam pikiran, atau bahkan smartphone, dengan koneksi ke internet, atau jaringan perusahaan, dalam rangka untuk membuat permintaan data dari cloud, maka istilah “perangkat lunak sebagai layanan” (SaaS). Perhitungan dan penyimpanan dibagi antara komputer remote untuk menangani volume besar dari kedua, sehingga klien tidak perlu membeli perangkat keras mahal atau perangkat lunak untuk menangani tugas. Hasil dari tugas pengolahan dikembalikan ke klien melalui jaringan, tergantung pada kecepatan koneksi internet.

K.    Keamanan Pada Cloud Computing
Dari segi keamanan jaringan informasinya. Cloud Computing yang merupakan salah satu teknologi baru masih perlu dikaji bagaimana tingkat keamanan jaringan informasinya. Berdasarkan model layanan-layanan pada cloud computing dapat dilihat, apakah celah keamanan jaringan informasi tersebut berada pada model layanan Software as a Service, atau Platform as a Service, dan Infrastructure as a Service.
Sedangkan dalam keamanan could computing terdapat lima aspek yang terkait dengan keamanan dan privasi cloud computing, diantaranya yait:
1. Manajemen risiko dan ketaatan
Penyedia komputasi awan harus menggunakan beberapa framework atau best practice seperti MOF atau ITIL dan mempunyai sertifikasi seperti ISO/IEC 27001:2005, serta mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type II. Selain itu juga harus disesuaikan ketentuan suatu negara.
2. Manajemen akses dan identitas
Sekarang sudah banyak perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa cloud computing. Identitas dapat diperoleh dari beberapa penyedia jasa komputasi awan dan bersifat interoperable antarorganisasi yang berbeda.
Jadi perlu diperhatikan bagaimana jika pengguna lupa password.
3. Integritas layanan
Penyedia komputasi awan harus mengikuti proses yang dapat dibuktikan, terdefinisi dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam layanan mereka, mulai dari siklus awal sampai terakhir.
4. Integritas klien
Jasa komputasi awan yang digunakan di sisi klien harus memerhatikan aspek keamanan, ketaatan dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa ditingkatkan menggunakan panduan praktik terbaik.Caranya, perkuat sistem komputer, terapkan kebijakan teknologi informasi yang tepat, federasi identitas atau menggunakan metode network access protection.
5. Proteksi informasi
Bayangkan saja.Orang sudah menggunakan layanan komputasi awan gratis. Mereka menyimpan foto dan data lain, tetapi bocor. Padahal informasi yang bocor tidak mungkin ditarik kembali. Untuk mencegah kejadian tersebut, gunakan teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum data dilepas ke cloud. (MI/ICH)
L.     Identity Management dan access control cloud computing  pada Service Oriented Architecture
Sebagaimana didefinisikan sebelumnya, SOA memiliki fitur loosely-coupled yang membuat SOA sangat terbuka akan resiko keamanan yang dapat terjadi. Oleh karena itu SOA harus memenuhi beberapa persyaratan utama dalam memenuhi standart keamanan data, yaitu antara lain : service discovery, service authentication, user authentication, access control, confidentiality, integrity, availability, and privacy (17).
Untuk menjamin keamanan di lingkungan pengembangan SOA, komunitas open standart yang menciptakan web services membangun sebuah standart keamanan untuk web services, dimana diketahui web services adalah implementasi dari SOA yang paling banyak digunakan. Bersamaan dengan itu maka Identity Management dan access control dalam cloud computing telah diatur juga dengan adanya standart tersebut.
SAML dan Single Sign On
SAML adalah standar XML untuk pertukaran data otentikasi dan otorisasi antara security domains (7). SAML memiliki fitur  platform yang independen, dan terutama diterapkan untuk Single Sign-On (SSO). Single Sign-On merupakan salah satu metode yang digunakan dalam keamanan data aspek autentikasi dan otorisasi pada aplikasi atau service cloud computing.
Teknologi Single-sign-on (SSO) adalah teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan agar dapat mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja. Teknologi ini sangat diminati, khususnya dalam jaringan yang sangat besar dan bersifat heterogen (di saat sistem operasi serta aplikasi yang digunakan oleh komputer adalah berasal dari banyak vendor, dan pengguna dimintai untuk mengisi informasi dirinya ke dalam setiap platform yang berbeda tersebut yang hendak diakses oleh pengguna). Dengan menggunakan SSO, seorang pengguna hanya cukup melakukan proses autentikasi sekali saja untuk mendapatkan izin akses terhadap semua layanan yang terdapat di dalam jaringan.
Keamanan SaaS Cloud Computing dengan Single Sign On dalam layer Protokol Internet TCP/IP
Posisi Keamanan SaaS Cloud Computing dengan Single Sign On dalam layer protokol internet TCP/IP, sehingga lebih memperjelas pemahaman terhadap keamanan jaringan informasi sebagai bagian dari ilmu jaringan informasi itu sendiri.

M.   Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
a.       Kelebihan Cloud Computing bagi para pebisnis
Kelebihan atau keuntungan dari could computing bagi para pebisnis antaralain yaitu:
1.      Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya.
2.      Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.
3.      Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi.
4.      Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet.
Sedangkan Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat, keunggulan lain yang dimiliki oleh could computing adalah:
·         Fewer Maintenance Issues
Cloud computing dapat mengurangi biaya hadware dan perawatan software-sftware untuk organisasi dari semua ukuran. Pertama hadware, dengan lebih sedikit perangkat keras (server yang lebih sedikit) yang diperlukan dalam organisasi, dengan demikian biaya pemeliharaan menjadi lebih rendah. Sama halnya dengan perawatan pada perangkat lunak. Dengan Cloud Computing, maka aplikasi yang dibutuhkan  cukup di isntal pada server dengan demiikian biaya perawatan pada perangkat yang biasa digunkan menjadi lebih rendah.
·         Tanpa Investasi Awal
Melalui cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama untuk bisnis pemula. Jika di awal bisnis, hanya diperlukan layanan CRM untuk 2 pengguna, kemudian meningkatkan menjadi 10 pengguna. Oleh karena itu kita hanya membayar sesuai yang kita butuhkan.
·         Increased Storage
Sebuah Organisasi yang menggunakan Teknologi Cloud Computing dapat menyimpan data lebih banyak dibandingkan pada private computer.
·         Lebih terfokus pada bisnis, buka TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, dapat lebih terfokus pada bisnis utama perusahaan, bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh kita sendiri.
b.      Kekurangan C ould Computing
Dari beberapa keuntungan yang diberikan oleh layanan could computing tentu ada beberapa kelemahannya, diantaranya yaitu:
·         Membutuhkan Koneksi internet
·         Jika koneksi lambat, maka tidak berjalan dengan baik.
·         Privacy. data yang kita masukkan ke provider mungkin bisa terbaca oleh perusahaan lain tanpa sepengetahuan kita.
·          Data Ownership. adanya kemungkinan hilangnya kepimilikan data yang kita masukkan ke provider.















BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna atau client seperti desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Kelebihan Cloud Computing
1.    Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
2.    Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
3.    Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
4.    Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
5.     sistem informasi yang dibangun. 
b.    Kekurangan Cloud Computing
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.
Dalam penggunaan layanan cloud computing didunia bisnis memang banyak sekali manfaat yang ddidapat diantaranya:
1.       Kelincahan Bisnis (business agility)
Kemampuan untuk dapat memperoleh hasil dengan lebih cepat, lebih murah dan lebih berkualitas maka akan memberikan amunis daya saing kepada bisnis daya saing yang membuatnya lebih lincah dalam bergerak.
2.      Model bisnis baru
Komputasi awan memungkinkan inisiatif inovasi bisnis dapat lebih mudah untuk dimulai, karena seringkali yang dibutuhkan telah tersedia dalam layanan-layanan cloud. Memberdayakan atau mengkombinasikan layanan-layanan tersebut dapat pula menghasilkan model-model bisnis yang baru dan inovatif, menghasilkan nilai baru dan tak jarang dapat juga membuahkan ceruk pendapatan baru.
3.      Menekan permasalahan operasional
4.      Menggunakan layanan-layanan yang terstandardisasi dapat secara signifikan mengurangi masalah dan penyakit. Komputasi awan dapat meningkatkan tingkat kesinambungan bisnis dan mengurangi waktu yang dikeluarkan untuk permasalahan-permasalahan operasional, serta lebih berfokus pada hal-hal yang memang penting saja. Disamping itu, layanan komputasi awan yang terstandardisasi tersebut juga menyebabkan organisasi dapat memperoleh layanan yang sama secara konsisten pada setiap waktunya.
5.       Penggunaan sumber daya yang lebih baik
6.      Oleh karena proyek-proyek dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan permasalahan operasional dapat ditekan maka memungkinkan SDM organisasi utnuk mengalokasikan waktu mereka pada aktifitas yang lebih bermanfaat yang dapat berpotensi memberikan nilai yang lebih besar bagi bisnis. Manfaat ini berbeda-beda untuk setiap organisasi dan biasanya lebih sulit untuk dikuantifikasi. Tapi bukankah manusia adalah aset terbesar organisasi? Sehingga artinya mengoptimalkan SDM berarti juga mengoptimalkan penggunaan aset terbesar yang dimiliki oleh organisasi. Secara skala ekonomi juga dapat mendukung manfaat komputasi awan ini dalam optimalisasi sumber daya ang digunakan. Karena penyedia layanan cloud ini umumnya lebih efisien dalam penggunaan aset-aset fisiknya, penggunaan energinya, dll.
7.       Biaya modal yang lebih kecil
untuk proyek-proyek jangka pendek dan menengah, model OpEx lebih menarik karena tidak ada komitmen finansial jangka panjang. Pada model OpEx tidak dibutuhkan investasi di awal, sehingga memungkinkan organisasi untuk memulai proyek lebih cepat tapi juga mengakhirinya tanpa kehilangan investasi apapun di layanan cloud ini.

B.     Saran
Carilah penyedia layanan yang dapat memberikan saran yang tepat dan terbaik bagikebutuhan Anda. Kesuksesan penggunaan cloud computing akan sangatditentukan olehkemampuan penyedia layanan dalam memberikan layanan yang tepat dan terbaik bagipelanggan.
Sera dalam apapun layanan yang kita gunakan pastikanlah kemanan dan kenyamanannya, sehing dalan penggunaannya dapat berjalan dengan lancar.








DAFTAR PUSTAKA
http://www.locus.co.id/?pg=10 (Diakses Pada jum’at, 6 Desember 2013)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Mutia Nb | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com